Pendekatan Pengembangan Kurikulum: Memahami Karakteristik dan Tujuannya
Iyansaja.com - Dalam dunia pendidikan, pengembangan kurikulum adalah salah satu aspek yang sangat penting untuk menjamin kualitas pembelajaran dan mencapai tujuan pendidikan yang diinginkan.
Bagaimana beragam pendekatan yang digunakan dalam pengembangan kurikulum? Bagaimana pendekatan tersebut dapat membawa inovasi dan mempengaruhi pengalaman belajar para peserta didik?
Jangan khawatir, artikel ini akan membawa Anda memahami secara lebih mendalam tentang pendekatan subjek akademis, humanistis, teknologis, dan rekonstruksi sosial dalam pengembangan kurikulum.
Mari kita eksplorasi bersama bagaimana masing-masing pendekatan ini memiliki karakteristik unik, tujuan yang berbeda, serta metode dan evaluasi yang digunakan dalam setiap pendekatan tersebut.
Dalam artikel ini, kami akan memberikan gambaran lengkap tentang pendekatan-pendekatan yang dapat menginspirasi dan membantu Anda memahami lebih baik bagaimana pengembangan kurikulum dapat menjadi lebih baik dan relevan dengan kebutuhan masa kini.
Pendekatan dalam Pengembangan Kurikulum
1. Pendekatan Subjek Akademis
Pendekatan subjek akademis merupakan model yang paling klasik dan telah menjadi dasar bagi banyak lembaga pendidikan di seluruh dunia. Fokus utama pendekatan ini adalah penguasaan materi pembelajaran dari berbagai disiplin ilmu.
Para pengembang kurikulum menyusun program pembelajaran berdasarkan disiplin ilmu yang ada, sehingga peserta didik dapat menguasai ilmu pengetahuan dan produk budaya dari masa lalu.
Tujuan dari pendekatan ini adalah memberikan pengetahuan yang solid dan melatih peserta didik menggunakan pemikiran dan proses penelitian.
Melalui pendekatan ini, lembaga pendidikan bertujuan untuk memperkenalkan peserta didik pada berbagai disiplin ilmu dan memberikan dasar pengetahuan yang luas.
Evaluasi pada pendekatan ini cenderung fokus pada penguasaan materi dan kemampuan peserta didik dalam menguasai ilmu pengetahuan.
2. Pendekatan Humanistis
Pendekatan humanistis menempatkan peserta didik sebagai individu yang utama dan pusat dari pendidikan.
Pendekatan ini berfokus pada pengembangan pribadi peserta didik dalam segala aspek, baik fisik, intelektual, sosial, maupun afektif.
Para pengembang kurikulum berusaha menciptakan situasi yang baik, santai, dan akrab, sehingga peserta didik dapat mengembangkan potensi diri mereka dengan baik.
Tujuan utama dari pendekatan humanistis adalah membantu peserta didik menemukan dan mengembangkan potensi yang ada pada diri mereka.
Melalui suasana yang mendukung, pendidikan diarahkan untuk menciptakan manusia yang lebih terbuka dan berdiri sendiri.
Evaluasi pada pendekatan ini lebih menekankan pada proses pertumbuhan peserta didik secara keseluruhan, dan keterlibatan peserta didik dalam penilaian dianggap penting.
3. Pendekatan Teknologis
Pendekatan teknologis menekankan pada penguasaan kompetensi dan pemanfaatan teknologi dalam pengembangan kurikulum.
Para pengembang kurikulum melakukan analisis tugas untuk merancang program pembelajaran yang relevan dengan tuntutan pekerjaan atau masalah-masalah yang dihadapi dalam masyarakat.
Tujuan utama dari pendekatan ini adalah mengarahkan kompetensi yang dirumuskan dalam bentuk perilaku yang dapat diobservasi dan diukur.
Melalui penggunaan berbagai perangkat lunak dan perangkat keras, kurikulum berusaha menyediakan pengalaman belajar yang terpadu dan efisien.
Evaluasi pada pendekatan ini menggunakan pendekatan formatif dan sumatif, dengan fokus pada pengukuran kompetensi dan dampak kegiatan belajar pada peserta didik dan masyarakat.
4. Pendekatan Rekonstruksi Sosial
Pendekatan rekonstruksi sosial berfokus pada interaksi dan kerja sama dalam pendidikan. Pendekatan ini menekankan pada pemanfaatan pendidikan sebagai alat untuk memecahkan masalah sosial dalam masyarakat.
Peserta didik diajak untuk berpartisipasi dalam mencari solusi atas masalah-masalah sosial yang dihadapi manusia.
Tujuan utama dari pendekatan ini adalah menghadapkan peserta didik pada tantangan, ancaman, dan gangguan yang dihadapi manusia dalam kehidupan sehari-hari.
Melalui kerja sama dan interaksi, peserta didik diberdayakan untuk mengatasi masalah sosial dan berkontribusi pada pembentukan masyarakat yang lebih baik.
Evaluasi pada pendekatan ini lebih fokus pada pertumbuhan peserta didik dan pengaruh kegiatan sekolah terhadap masyarakat.
Kesimpulan
Setiap pendekatan pengembangan kurikulum memiliki karakteristik unik dan tujuan yang berbeda. Pendekatan subjek akademis menekankan pada penguasaan materi, sementara pendekatan humanistis lebih berfokus pada pengembangan pribadi.
Pendekatan teknologis mengarahkan peserta didik pada kompetensi yang relevan dengan tuntutan pekerjaan, dan pendekatan rekonstruksi sosial menekankan pada interaksi dan kerja sama dalam memecahkan masalah sosial.
Dalam dunia pendidikan yang dinamis, kombinasi dan adaptasi dari berbagai pendekatan ini menjadi kunci untuk mencapai pendidikan yang lebih holistik dan relevan dengan kebutuhan peserta didik dan masyarakat.
Selaras dengan perkembangan zaman, pendekatan dalam pengembangan kurikulum harus terus berkembang dan berinovasi untuk mencerdaskan generasi penerus bangsa.
Mari kita terus menjalin kerja sama dan berkolaborasi dalam menciptakan pendidikan yang lebih baik bagi masa depan yang lebih cerah.