Model Pembelajaran Creative Problem Solving (CPS)

Model Pembelajaran Creative Problem Solving (CPS)

Iyansaja.com - Model pembelajaran Creative Problem Solving (CPS) merupakan suatu pendekatan yang efektif dalam mengembangkan kemampuan berpikir kreatif pada peserta didik. 

Dalam penelitian yang dikutip oleh Isrok'atun (2012), Mitchel & Kowalik mengungkapkan arti dari creative problem solving, yang terdiri dari kata creative, problem, dan solving. 

Kata creative mengacu pada kemampuan menghasilkan banyak ide baru dan unik dalam menciptakan solusi yang memiliki nilai dan relevansi. Kata problem merujuk pada situasi yang menantang dan memberikan kesempatan, yang saling terkait satu sama lain. 

Sedangkan kata solving berarti merencanakan cara atau menemukan jawaban untuk memecahkan masalah. 

Secara harfiah, creative problem solving dapat diartikan sebagai kemampuan untuk merencanakan cara atau ide yang baru dan unik guna menjawab suatu permasalahan yang dihadapi.

Lebih lanjut, pendekatan Creative Problem Solving (CPS) sangat menekankan pentingnya penemuan berbagai ide alternatif dan gagasan dalam mencari solusi. 

CPS mendorong eksplorasi berbagai kemungkinan cara atau tindakan yang dapat digunakan untuk menyelesaikan permasalahan. 

Hal ini melibatkan kemampuan untuk berpikir di luar batasan dan menghasilkan ide-ide inovatif yang mungkin tidak terpikirkan sebelumnya.

Dalam praktiknya, CPS melibatkan proses berpikir kreatif yang berfokus pada pengembangan strategi pemecahan masalah yang unik dan efektif. 

Peserta didik didorong untuk melibatkan berbagai aspek kreativitas seperti asosiasi bebas, penemuan pola, dan perubahan perspektif. 

Dengan berbagai alternatif ide dan gagasan yang dihasilkan, peserta didik dapat memilih dan mengimplementasikan solusi yang paling sesuai dengan permasalahan yang dihadapi.

Creative Problem Solving (CPS) tidak hanya berfokus pada hasil akhir, tetapi juga pada proses belajar yang terlibat. 

Proses eksplorasi, refleksi, dan kolaborasi di dalam CPS dapat mengembangkan kemampuan berpikir kritis dan kreatif peserta didik. 

Dengan demikian, CPS memberikan kerangka kerja yang mendukung pengembangan keterampilan berpikir kreatif yang sangat berharga dalam menghadapi tantangan dalam kehidupan sehari-hari.

Dalam artikel ini, kita akan menjelajahi model pembelajaran CPS secara lebih mendalam. Kami akan membahas bagaimana model ini berfokus pada pengajaran dan pengembangan keterampilan pemecahan masalah secara kreatif, serta peran penting yang dimainkan oleh guru dalam merangsang pemikiran kreatif peserta didik.

Keterampilan Pemecahan Masalah 

Model pembelajaran CPS berpusat pada pengajaran dan pengembangan keterampilan pemecahan masalah secara kreatif.

Melalui penekanan ini, peserta didik diajak untuk menghadapi tantangan dalam bentuk permasalahan matematika atau situasi yang memerlukan solusi.

Dengan demikian, mereka dapat melatih kemampuan berpikir kreatif mereka secara sistematis.

Peran Guru sebagai Fasilitator

Dalam model pembelajaran CPS, guru memiliki peran penting sebagai fasilitator. Mereka menyajikan masalah kepada peserta didik, mengajukan pertanyaan yang relevan, dan mengarahkan siswa dalam proses penyelidikan serta pemecahan masalah melalui dialog yang terbuka.

Guru tidak hanya memberikan solusi atau jawaban langsung, tetapi mendorong peserta didik untuk mengembangkan kemampuan berpikir kritis dan kreatif mereka sendiri.

Pentingnya Penemuan Alternatif Ide dan Gagasan

CPS menekankan pentingnya penemuan berbagai alternatif ide dan gagasan dalam mencari solusi untuk permasalahan yang ada.

Peserta didik didorong untuk berpikir di luar batasan dan mencari solusi yang inovatif. Hal ini membantu mereka mengembangkan kemampuan berpikir divergen dan konvergen, yang penting dalam menghasilkan ide-ide baru dan memilih solusi terbaik.

Peserta Didik yang Aktif, Kreatif, dan Berpartisipasi

Melalui pembelajaran CPS, peserta didik menjadi lebih aktif, kreatif, dan terlibat secara langsung dalam proses pembelajaran.

Mereka terlibat dalam pemecahan masalah, berdiskusi dengan teman sekelas, berkolaborasi, dan merumuskan solusi bersama.

Dalam proses ini, mereka merasakan kegembiraan dan kepuasan saat menemukan solusi yang unik dan relevan.

Stimulasi Pemikiran Kreatif oleh Guru

Guru dalam model pembelajaran CPS memiliki tanggung jawab untuk merangsang pemikiran kreatif peserta didik.

Mereka menyediakan materi pelajaran yang menarik dan topik diskusi yang memungkinkan peserta didik untuk berimajinasi dan berpikir kreatif dalam memecahkan masalah.

Metode pengajaran yang memicu imajinasi, seperti permainan, simulasi, atau studi kasus, digunakan untuk menciptakan lingkungan belajar yang mendukung perkembangan kreativitas peserta didik.

Implementasi Model pembelajaran CPS

Dalam implementasi CPS, penting bagi guru untuk memberikan umpan balik yang konstruktif dan memberdayakan peserta didik untuk terus mengembangkan keterampilan berpikir kreatif mereka.

Guru juga perlu memberikan kesempatan bagi peserta didik untuk merefleksikan proses pemecahan masalah mereka sendiri, sehingga mereka dapat mengenali dan memperbaiki strategi berpikir mereka.

Dengan melibatkan peserta didik dalam proses pemecahan masalah kreatif, model pembelajaran CPS dapat memberikan pengalaman belajar yang bermakna dan mendukung perkembangan keterampilan berpikir kreatif yang berkelanjutan.

Kesimpulan

Model pembelajaran Creative Problem Solving (CPS) adalah pendekatan yang efektif dalam mengembangkan kemampuan berpikir kreatif peserta didik.

Dengan fokus pada pengajaran dan pengembangan keterampilan pemecahan masalah secara kreatif, CPS mendorong peserta didik untuk berpikir di luar batasan dan menemukan solusi inovatif.

Melalui peran guru sebagai fasilitator dan stimulator pemikiran kreatif, peserta didik menjadi lebih aktif dan terlibat dalam proses pembelajaran.

Dengan menggunakan model pembelajaran CPS, peserta didik dapat mengembangkan keterampilan berpikir kritis dan kreatif yang berguna dalam kehidupan sehari-hari.
Next Post Previous Post
No Comment
Add Comment
comment url